Pages

SEBARKAN VIRUS POSITIF THINKING PART II

Da temen yang curhat nih ma aku, di bilang gni “prim...aku tu tertekan banget, sepertinya apa yang aku lakuin selalu ajah salah di depan semua orang, dari hal kecil sampe besar, saat aku ngelakuin sesuatu pasti temen-temenku akan berkata ‘kamu gag pantes ngelakuin itu’ begitupun juga keluargaku, yang ada mereka itu hanya merendahkanku, seolah aku ini gag da kelebihan apa-apa, bahkan saat aku ngelakuin hal yang benar sekalipun, mereka tak pernah menganggap aku, sehina itukah aku dimata semua orang?”



Ckckckckck..sungguh tragis kisah temanku, dia mendapat sebuah sugesti di pikirannya ‘aku gag da gunanya, aku begitu hina, dan aku gag punya kelebihan apa-apa, apapun yang akau lakuin selalu ajah salah gag da yang baik’ lha klo udah berpikiran kayak gitu gimana coba? Dia gag akan pernah bisa maju, dia akan terus ngerasa apa yang dia lakuin selalu salah dan gag pernah benar dan yang terjadi dia memang selalu salah , kenapa?? Karna sugesti yang ada di pikirannya sudah seperti itu, seperti yang pernah aku omongin kemarin-kemarin, kita dan kehidupan adalah cerminan dari pikiran kita, klo kita berpikiran negatif terus lama-lama hidup kita juga bakalan negatif begitu juga sebaliknya.
Lalu siapa yang harus disalahkan?? Orang yang berpikiran negatif itukah?? Atau orang-orang yang ada di sekitarnya kah?? Dengan lantang aku akan menjawab “dia gag salah, orang-orang di sekitarnyalah yng tanpa mereka sadarai telah merubah temanku seperti itu?” lho kok malah nyalahin orang lain?? Bukannya dia sendiri yang mikir kayak gitu? Seharusnya dia yang harus berpikiran positif donk supaya kehidupannya juga bakalan positif, mungkin kalian akan protes kayak gitu, guyz..kita ini hidup ini sebagai makhluk sosial , mau gag mau orang yang ada di sekitar kita akan mempengaruhi kehidupan kita dan akan membentuk watak dan nasib kita, tanpa kita sadari, coba bayangkan orang yang hidup di keluarga yang terbuka dan orang yang hidup di keluarga yang over protective, anaknya akan jadi seperti apa, tentu anak yang berada di keluarga yang terbuka akan menjadi anak yang terbuka pula, dia akan selalu terbuka dengan hal-hal baru, dia akan selalu terbuka dengan orang-orang baru, dan anak yang tumbuh di di lingkungan keluarga yang mengekang dia, dia juga bakalan jadi pribadi yang terkekang, dia tidak mudah menerima hal yang baru.
Dari contoh di atas kita tau donk guys klo lingkungan itu akan mempengaruhi kita dan kita juga bagian dari lingkungan kita juga bakalan mempengaruhi seseorang yang deket sama kita, kasus temenku yang curhat tadi mungkin dia memnag tumbuh di lingkungan yang gag dukung ida, tapi bila ada seseorang ajah yang bangkitin dia dan terus memacu dia untuk maju, dia pasti bisa maju, hanya perlu satu orang, dia hanya perlu KAMU !! kamu yang bilang “jangan kayak gitu donk, kamu itu punya kelebihan kok, buktinya kamu pintar nulis, tunjukin kemampuan kamu ma semua orang, ma keluarga kamu, ma temen-temen kamu,kamu itu punya kelebihan, kamu bisa ikut lomba nulis dan kamu bisa menang” atau kamu yang hanya bilang “ jangan gitu donk, kamu punya kelebihan kok, kamu punya banyak kelebihan di mata ku” hanya dengan kalimat yang sedikit itu bisa jadi temenku itu akan mengusap air matanya dan tersenyum, yang kita perlu lakukan bukan hanya berpikiran positif saja dan tidak melakukan apa-apa untuk orang lain, kita harus menyebarkan virus positif thinking ini ke sekitar kita . . ke seluruh penjuru dunia klo bisa..hehe..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments:

Posting Komentar